Selasa, 01 Desember 2015

Penawaran & Permintaan

Hukum Penawaran

Dalam hukum penawaran kita akan melihat hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. Hukum penawaran berbunyi: “Bila harga naik maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan naik, dan bila harga turun maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan ikut turun, dengan syarat ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak berubah/tetap/konstan).
Dengan syarat ceteris paribus berarti hukum penawaran hanya berlaku bila faktor lain yang memengaruhi naik turunnya penawaran tidak berubah. Apabila faktor-faktor lain yang berubah (syarat ceteris paribus tidak terpenuhi) maka hukum penawaran tidak berlaku lagi. Contoh: bila harga naik, seharusnya menurut hukum penawaran, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan naik, tetapi karena ada faktor lain yang berubah yakni meningkatnya biaya produksi akibatnya kenaikan harga justru diikuti oleh penurunan penawaran. Mengapa demikian? Karena kenaikan harga yang terjadi tidak sepadan dengan kenaikan biaya produksi yang begitu membengkak sehingga produsen merugi bila menambah penawarannya.
Selanjutnya, bila kita mencermati bunyi hukum penawaran di atas maka terdapat hubungan positif antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. Atau dengan istilah lain, harga berbanding lurus dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan, dan penurunan harga akan diikuti oleh menurunnya jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.

Fungsi Penawaran

Berdasarkan bunyi hukum penawaran, terlihat adanya hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi yang disebut dengan fungsi penawaran. Jadi, yang dimaksud dengan fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga (P) dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan (Q), yang dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi Penawaran
Qs P (jumlah barang atau jasa yang ditawarkan) merupakan fungsi dari P (harga). Artinya, banyak sedikitnya Qs bergantung pada besar kecilnya P (harga). Fungsi tersebut di atas bila ditulis dalam bentuk persamaan linear sederhana akan tampak sebagai berikut:
Fungsi Penawaran 1
Keterangan:
Qs= jumlah barang atas jasa yang ditawarkan
P = harga
a = konstanta
b = koefisien (b bertanda positif karena harga dan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan memiliki hubungan positif)
Contoh fungsi penawaran adalah Q = –3 + 20P.
Fungsi ini bisa ditulis menjadi Q = 20P –3 atau bisa pula ditulis menjadi -20P = –Q-3
Berikutnya akan diuraikan cara menggambar kurva penawaran berdasarkan fungsi penawaran yang sudah diketahui. Cara menggambarnya sama dengan cara menggambar kurva permintaan. Misalnya, kita diminta menggambarkan fungsi penawaran Qs = – 10, 10P, maka langkahnya adalah:
Diketahui Qs = –10 + 10P
Cara Menghitung Fungsi Penawaran
Cara Menghitung Fungsi Penawaran 1
Kadang-kadang kita harus mencari terlebih dahulu fungsi penawaran dari suatu kumpulan data penawaran. Berdasarkan data penawaran itulah kita mencari bagaimana fungsi penawarannya. Untuk mencarinya, kita menggunakan rumus persamaan garis lurus melalui dua titik yang juga digunakan dalam mencari fungsi permintaan, sebagai berikut.
Cara Menghitung Fungsi Penawaran 2

Cara Menghitung Fungsi Penawaran 3
Carilah:
a. Fungsi penawarannya.
b. Berdasarkan fungsi penawaran tersebut, tentukan berapa Q (jumlah yang ditawarkan) bila P = Rp1.000,-?
Jawab:
a. Untuk mencari fungsi penawaran, pilihlah dua pasang data dari tabel di atas, misalnya kita pilih P = 100, Q = 10 dan P = 250, Q = 20.
Dengan demikian P1 = 150 dan Q1 = 10
P2 = 250 dan Q2 = 20
Cara Menghitung Soal Fungsi Penawaran
Cara Menghitung Soal Fungsi Penawaran 1

Hukum Permintaan

Dari sekian banyak faktor yang bisa memengaruhi naik turunnya permintaan hukum permintaan hanya menjelaskan hubungan antara harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta, sedangkan faktor lain selain harga dianggap tetap atau tidak berubah.
Hukum permintaan berbunyi sebagai berikut, “Bila harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan turun. Dan bila harga suatu barang atau jasa turun maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan naik; dengan syarat ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak berubah atau konstan atau tetap).”
Dengan syarat ceteris paribus berarti hukum permintaan tersebut akan hanya berlaku bila faktor lain-lain yang bisa memengaruhi naik turunnya permintaan tidak berubah. Apabila faktor-faktor lain berubah maka hukum permintaan tidak berlaku lagi. Contoh: saat pernikahan Pangeran Charles berlangsung, dunia terutama para wanita terkesima oleh kecantikan dan keanggunan Lady Diana. Mereka berbondong-bondong untuk meniru model rambut gaya Lady Diana. Mengetahui gejala ini para pemotong rambut segera meninggikan tarif potong. Kenaikan harga/tarif bukan malah menyurutkan keinginan para wanita untuk memotong rambut ala Diana, permintaan justru tetap meningkat searah dengan selera masyarakat yang sedang meningkat terhadap sang Putri.
Hal ini menunjukkan bila faktor-faktor lain berubah, dalam hal ini selera berubah (tidak tetap) maka hukum permintaan tak berlaku lagi. Terbukti dengan kenaikan harga/tarif potong yang tidak mengurangi jumlah permintaan akan jasa potong rambut.
Bila kita cermati bunyi hukum permintaan di atas maka antara harga dan jumlah barang/jasa yang diminta memiliki hubungan negatif, atau harga berbanding terbalik dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Artinya, kenaikan harga justru diikuti oleh penurunan jumlah barang atau jasa yang diminta, dan sebaliknya penurunan harga justru akan diikuti oleh kenaikan jumlah barang atau jasa yang diminta.

Fungsi Permintaan

Dari bunyi hukum permintaan di atas kita melihat adanya hubungan antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi, yang disebut dengan fungsi permintaan. Jadi, yang dimaksud fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga (P) dengan jumlah barang atau jasa yang diminta (Qd), yang dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi Permintaan

Qd (jumlah barang atau jasa yang diminta) merupakan fungsi dari P (harga). Di sini berarti banyak sedikitnya Qd (jumlah barang/jasa yang diminta) bergantung pada besar-kecilnya P (harga). Fungsi tersebut apabila ditulis dalam bentuk persamaan linear sederhana adalah sebagai berikut:
Fungsi Permintaan 1
Keterangan: Qd = Jumlah barang atau jasa yang diminta
P = Harga
a = Konstanta
b = Koefisien (b bertanda negatif karena harga dan jumlah barang atau jasa yang diminta mempunyai hubungan negatif, seperti yang sudah dijelaskan di atas).
Contoh fungsi permintaan: Qd = 80–4P
Fungsi ini bisa ditulis menjadi Qd=–4P + 80 atau bisa juga ditulis menjadi 4P = –Qd + 80
Selanjutnya akan diuraikan cara menggambar kurva permintaan berdasarkan fungsi permintaan yang sudah diketahui. Misalnya, diketahui fungsi permintaan Qd = 30 – 2P. Untuk menggambar kurva dari fungsi permintaan tersebut, kita dapat menggunakan bantuan dua titik (karena fungsi permintaan di atas berbentuk linear/garis lurus). Dua titik yang kita gunakan adalah titik potong dengan sumbu Q.
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan
Dengan demikian, penyelesaian soal di atas adalah sebagai berikut:
Diketahui Qd = 30 – 2P
Bila  Q = 0 (berarti titik potong pada sumbu P)
Q = 0  Qd = 30 – 2P
0 = 30 – 2P
2P = 30
= 15
Sehingga didapat titik (0,15)
Bila P = 0 (berarti titik potong pada sumbu Q)
P = 0  Qd = 30 – 2P
Qd = 30 – (2.0)
Qd = 30 – 0
Qd = 30
Sehingga didapat titik (30,0) Dari dua titik (0,15) dan (30,0) dapat dibuat kurva permintaannya, sebagai berikut (lihat gambar 5.3.)
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan 1
Adakalanya kita diharuskan mencari terlebih dulu fungsi permintaan dari suatu kumpulan data permintaan. Jadi, di sini yang diketahui hanya kumpulan data permintaan, dan tugas kita adalah mencari bagaimana fungsi permintaannya, karena memang fungsi permintaannya belum diketahui.
Contoh: Bila harga kue Rp50,- jumlah kue yang diminta 10 buah. Bila harga
naik menjadi Rp60,- jumlah kue yang diminta menjadi 8 buah.
Carilah:
a. fungsi permintaannya
b. Gambarkan grafik atau kurvanya
c. Bila fungsi permintaan sudah diketahui, tentukanlah berapa Q (jumlah kue yang diminta) bila P (harga) = Rp90,-
Jawab
a. Diketahui: P1 = 50 Q1 = 10
P2 = 60 Q2 = 8
Untuk menentukan fungsi permintaannya dapat digunakan rumus persamaan garis lurus melalui dua titik yakni:
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan 2
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan 3
b. Untuk menggambar kurva/grafik dari data permintaan di atas dapat digunakan dua cara, dua-duanya menghasilkan kurva yang sama.
Cara pertama
Menggambar kurvanya berdasarkan fungsi permintaan yang sudah diketahui.
Cara kedua:
Menggambar kurvanya langsung berdasarkan data permintaan yang ada.
Cara pertama diketahui fungsi permintaan yang diperoleh P = –5Q + 100
Bila Q = 0 (berarti titik potong dengan sumbu P)
Q = 0  P = –5Q + 100
P = –5(0) + 100
P = 0 + 100
P = 100
Sehingga didapat titik (0,100)
Bila P = 0 (berarti titik potong dengan sumbu Q)
P = 0  P = –5Q + 100
0 = –5Q + 100
5Q = 100
Q= 20
Sehingga didapat titik (20, 0) Dari dua titik (0,100) dan (20,0) dapat dibuat kurva permintaannya seperti Gambar
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan 4

1) Cara kedua:
Diketahui dari data permintaan di atas.
bila P1 = 50  Q1 = 10
bila P2 = 60  Q = 8
Dari data tersebut didapat dua titik, yaitu titik (10,50) dan (8,60) sehingga kurva permintaannya bisa pada gambar seperti gambar
Contoh Pengerjaan Fungsi Permintaan 5
Keterangan:
Bila garis kurva diteruskan ke atas maka akan memotong sumbu P pada titik (0,100) dan bila diteruskan ke bawah akan memotong sumbu Q pada titik (20,0).
c. Diketahui P = –5Q + 100
Bila P = 90 maka berapa Q (jumlah kue yang diminta)?
P = 90  P = –5Q + 100
90 = –5Q + 100
5Q= 100 – 90
5Q= 10
Q = 2
Jadi, bila P (harga) Rp90 maka Q (jumlah kue yang diminta) adalah 2 buah.

0 komentar:

Posting Komentar